Minggu, 08 November 2015

Kapan (Melihat) Ke Atas, Kapan Ke Bawah?

Kapan-kapan kali yeeee....
Hayo kira-kira kali ini gue bakalan bahas apa? Bahas sudut pandang atau arah sesuatu? Sesuatu apa ya? Hmmmm sepertinya tidak-tidak tahu maksudnya (loh?), dari pada pontang panting mikirin apaan sik sebenernya yang pengen gue cerita-in disini (yaelah cerita mulu perasaan yak?), mending langsung aja to the point ya gausah dikodein dulu baru ngomong (lah jadi salah fokus kan jadinya)

Baik, dalam hidup pasti segala sesuatu diciptakan-Nya berpasang-pasangan ada laki-perempuan, suami-istri, sedih-seneng, piring-gelas, sendok-garpu, kanan-kiri, depan-belakang, atas-bawah dan lain-lain, betul gak? Namanya juga hidup, kita harus balance menjalaninya dong ya? Balance gimana maksudnya sa? Ok. Kita ambil contoh, Suami dan Istri. Biar jadi pasangan yang kuat dan tetap harmonis, mereka pasti harus menunaikan atau memberi kewajiban untuk pasangannya dan pasangan kita juga berhak menerima HAKnya sebagai suami atau istri (begitulah kira-kira). Artinya balance. Sama rata. Seimbang. (Ini menurut pendapat gue aja ya, jangan dibaperin hheee)
Tapi, kali ini kita bukan mau bahas suami-istri atau pasangan hidup kok hehe terus apa dong?

Pernah gak kalian denger kata-kata kaya: saat lo selalu pengen beli ini itu atau mau ikutin zaman biar kekinian, lagi musim rambutan pengen beli rambutan lagi musim duren pengen beli duren (yaila kenapa contohnya buah) iya begitulah intinya lo selalu ingin update soal apapun yang lagi hits gitu tapi sampe nguras pity, terus ada yang bilang "ih lo jangan liat keatas mulu..gak akan ada habisnya!" pernah gak? Terus ketika lo lagi males ngerjain tugas sekolah (dulu ya waktu jaman sekolah, duluuuu) ditambah temen lo banyak yang gak ngerjain juga bikin lo tambah santai dan PD gak ngerjain PR terus temen lo yang pikirannya lempeng bilang "Ih jangan ikutin dia lo mau ikutan dihukum guru?" (Alias liat kebawah gitu)
Yaela sist....jadi pusing eug serba salah deh kayanya. Pas liat keatas, dibilang jangan liat keatas mulu, udah liat kebawah, gaboleh juga (duh ribet ya cuy)
Jadi, sebenernya kapan sih saat yang tepat untuk kita liat ke atas dan ke bawah?

Melihatlah Ke Atas, saat...
Ingin Maju, Bercita-cita tinggi dan Impian Terwujud.

Siapa sih yang gamau punya nasib kaya diatas? (Yaampuuuun jangan ditanya sist) Ingin maju, pastinya harus melangkah. Mau cita-cita dan impian terwujud, harus melompat tinggi dan usaha ekstra serta doa tiada henti. Bukan cuma itu cuy, tapi juga harus MELIHAT KE ATAS (iya, ini saat dimana lo harus melihat ke yang lebih baik (maksudnya gitu)). Untuk apa? Ya, untuk memotivasi diri supaya kita makin semangat melangkahkan langkah demi langkah-pijakan demi pijakan (eaaaa) menuju kesuksesan. Misal dia lebih sukses dari kita, bisa beli ini itu yang dia mau, tabungannya banyak, dll. Yang harus kita lakukan adalah bukan ikutin gaya hidup dia. Tapi, kita liat bagaimana cara dia sukses. Apa aja sik yang dia lakuin kok bisa jadi sukses? Misalnya bergaul sama doi (yang diatas kita) kita jadi maksain diri ngikutin style dia yang kekinian, pake barang branded dll (bukan gitu disini maksudnya). Kita liat keatas (kearah yang lebih baik). Seperti yang gue bilang diatas. Ngertikan ya maksudnya? Jadi belibet gini dah gue jelasinnya ahaha

Melihatlah Ke Bawah, saat...
Kita Tidak Bisa Berhenti Mengeluh.

Dalam hidup pasti ada masalah, tapi inget, hidup ini juga penuh solusi cuma kita-nya aja (lo doang kali sa) yang suka mempersulit. Kalo lagi ada masalah, banyak pikiran, jadi tekanan batin, bawaannya pengen teriak "YaAllah..kok gini amat hidup gw" "YaAllah kaya nya dia seneng-seneng aja hidupnya gakaya gw" Nah yang kaya gininih biasanya kita tanpa sengaja, liat keatas saat lagi banyak masalah. Padahal kan salah banget bok, coba deh mulai sekarang kalo mau ngeluh mikir dulu, liat kebawah yang nasibnya gak seberuntung kita. Banyak orang diluar sana yang masalahnya lebih berat dibanding kita. Kita masih punya rumah, punya kerjaan, masih ngerasain sekolah, gak kelaperan, tidur nyenyak, gak kepanasan, gak keujanan, masih dikasih sehat, lalu "Nikmat Tuhan mana lagikah yang kau dustakan?" Coba lo liat kebawah, masih banyak diluar sana yang makan aja harus nyari super extra, kelaparan-kepanasan-kehujanan, dll. Sementara kita masih aja mengeluh. Gak malu sama mereka yang berjuang buat cari makan sehari-hari dengan tantangan yang lebih berat? Apalagi kalo mereka gak pernah mengeluh.

Intinya, melihatlah keatas untuk meraih cita-cita, kemajuan hidup serta memotivasi diri, melangkah menjadi lebih baik. Dan melihatlah kebawah untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan untuk kita. Jadi, jangan sampe salah menempatkan lagi ya, kapan saat-saat kita harus melihat keatas dan saat-saat kita harus melihat kebawah? Dan, jangan lupa, hidup ini harus balance. Jangan selalu melihat keatas, nanti kita lupa caranya bersyukur. Dan jangan selalu melihat kebawah, nanti kita tidak bisa melangkah. (Sesuai dengan kebaikan ya, jadi jangan ada yang salah paham hehe)

FYI, gue posting ini bukan sok baik sok paling bener atau apalah itu. Postingan ini juga sebagai pengingat diri gue sendiri kok. Bukan bermaksud menggurui orang lain dsb.

Sekian dan Terima Kasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar