Berawal dari pertama kali kita bertatap wajah, ditempat yang mengharuskan aku dan kamu untuk saling mengenal. Ditempat ramai itu....laki-laki yang pertama kali aku kenal bukan dirimu. Aku tidak pernah merasa kamu adalah sosok yang berbeda. Perasaanku padamu masih sederhana, masih biasa saja sama seperti perasaanku pada laki-laki lain.
Aku. Perempuan yang tidak begitu jago untuk menegur telebih dahulu orang lain yang baru ku kenal wajahnya. Bisa dibilang terlalu gengsi, hanya bisa menjawab bila ditegur dan sifat itu membuatku kurang bisa dekat denganmu lebih dulu dibanding perempuan-perempuan lain, terlebih sikapmu yang cuek dan agak pendiam saat pertama kali kita bertatap wajah.
Dari kesan pertama itu aku berfikir kita memiliki sedikit kesamaan yang tidak bisa memulai pembicaraan. Jadi, agak sulit untuk mengenal nama ataupun sifat.Tapi, hal itu tidak terlalu ku hiraukan karna kamu belum membuat dadaku berdebar saat berhadapan denganmu.masih biasa saja.
Hari demi hari....sampai akhirnya kita duduk berdekatan, tidak hanya berdua. Ada beberapa teman-teman yang sudah mulai akrab denganku dan juga kamu. di tempat itu menjadi ajang aku dan kamu tukeran nomer hape dan berkenalan.
Setelah tukeran nomer hape tentu kita berkomunikasi lebih dekat lagi, yaitu SMSan..dan dari situ mulailah rasanya hatiku goyah dan merasa kamu adalah sosok laki-laki yang berbeda, tapi debaran dadaku masih belum muncul. Mungkin hanya sebatas suka dan mengagumimu saja.
Seiring berjalannya waktu...aku dan kamu memiliki hubungan yang sangat dekat. Kita mengukir persahabatan. Kita semakin dekat tapi....hanya sekedar sahabat, yang hanya boleh tau kabarmu sekilas saja. yang hanya mendengar curahan hatimu, yang dihubungi Mama Papamu saat kamu mulai nakal terlambat pulang kerumah. Tapi, aku senang. Kamu mempercayaiku itu semua. Namun..kepercayaanmu lah yang membuatku merasa ada sesuatu yang berbeda. Kamu memperhatikanku tapi aku menganggap sikapmu itu terlalu jauh. Aku terlalu keGeeran. Aku memang perempuan yang mudah jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Padahal, sudah berulang kali Tuhan beriku petunjuk bahwa RESIKO JATUH CINTA PADA SAHABAT sendiri adalah KERENGGANGAN. Tapi, BAGAIMANA JIKA AKU MENCINTAI SAHABATKU SENDIRI? Aku sudah nyaman dengannya. Memang kerenggangan hubunganku dan kamu masih menjadi hal yang ku takuti.
Lama kelamaan kita semakin dekat..rasanya kamu seperti memberiku harapan-harapan. Kita sering hangout, jalan bareng dan melakukan hal romantis bersama tapi....APA ARTINYA BILA AKU DAN KAMU HANYA SEBATAS SAHABAT? Difikiranku terlintas terus menerus pertanyaan itu.
Dan karna terlalu seringnya kita berkomunikasi sampai larut malam, akhirnya aku menemukan jawabannya sendiri, bukan dari mulutmu. Melainkan dari seorang temanmu. Ternyata kamu punya rasa yang sama padaku. Tapi, kamu juga menakutkan hal yang sama sepertiku, yaitu takut akab kerenggangan yang bisa merusak persahabatan kita. Tapi, egoku berkata lain, aku masih saka ingin memilikimu seutuhnya. Apa itu hanya sebuah OBSESI? Aku jawab, "TIDAK!" Aku sangat menyayangimu.
Dan sampai pada suatu waktu....sama halnya denganku, mungkin kamu mencari tahu sesuatu sampai akhirnya kamu berubah sikap. Yang biasanya kita berkomunikasi setiap menit, kini kamu seperti mulai menghindar dariku. Sikapmu berubah, membuatku canggung lagi bila berda didekatmu. Kita agak berjauhan, aku mencari tahu apa alasanmu seperti itu? Ternyata, karna kamu mulai mengetahui perasaanku. Mungkin kamu ingin aku melupakanmu. Supaya tidak ada lagi rasa sayangku untukmu. Aku mencoba keras hal itu...namun APA YANG TERJADI? Aku malah semakin sayang dan kamu semakin jauh. Tak ada lagi komunikasi diantara aku dan kamu, sampai pada akhirnya aku mendengar gosip kamu jadian dengan perempuan lain...Tanpa ku sadari air mataku mengalir ketika mendengar itu.. Tapi lama kelamaan terungkap kalau kamu dan dia tidak jadian. Aku sudah berusaha tidak perduli denganmu . Tidak ada lagi tegur sapa diantara aku dan kamu saat kita saling tatap wajah. Aku menyesal kenapa aku menyayangimu? Iya, Kamu. Sahabatku Sendiri. Kalau saja, dulu aku tidak memiliki perasaan berbeda pasti persahabatan kita sudah bahagia sekali.
Kini hanya penyesalan. Dan datang lagi berita kamu sedang PDKT dengan perempuan lain yang sangat cantik wajahnya. Aku rapuh, sudah kedua kalinya aku mendengar hal yang sama. Sepertinya kamu sudah melupakanku, MELUPAKAN? Itu hal lucu. Aku hanya sahabatmu. Sungguh berbeda dengan dua perempuan itu yang mungkin tanpa sepengetahuanku memiliki kedekatan dan hubungan yang berbeda denganmu. Aku mencoba untuk tidak perduli lagi. Tapi, kali ini berbeda dengan perempuan yang sebelumnya. Kali ini terlihat sekali bahwa kamu dan dia benar-benar PDKT. Dan akhirnya statusmu dengannya menjadi "BERPACARAN". Sungguh senbenarnya aku tidak bisa menerima kenyataan itu. Aku masih belum bisa melupakanmu, walau kita belum pernah JADIAN. Hubunganmu dengannya lumayan lama. Sampai tiap malam aku memikirkanmu, menangis lalu mimpi yang terlintas dalam tidurku hanya KAMU. Entah apa yang sedang kurasakan...aku mencoba MOVE ON tapi hanya dimulut saja. Tapi, walaupun aku pernah menangis karnamu, itu tidak bisa membuatku menjadi BENCI padamu. Aku hanya tidak sukakarna kamu berubah dari pertama yang aku kenal.Kamu lebih menjadi laki-laki nakal dan tidak memikirkan masa depan. Aku tidak masalah jika kamu berubah sikap denganku, tapi kalau kamu berubah menjadi laki-laki yang tidak baik untuk apa? Tapi aku percaya, kamu sudah mengerti apa yang terbaik untukmu.
Aku senang kamu sudah sedikit berubah, bisa dekat denganku lagi walau hanya sebatas teman bukan sahabat apalagi sepasang kekasih. Kita hanya bebicara sekedarnya saja, tidak seseru dulu tap setidaknya kita sempat ngobrol dan bertegur spa lagi. Tapi...Maaf, Aku masih sangat menyayangimu seperti dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar